HUJAN
“Apakah kau tau tentang proses terjadinya
hujan?”
Secara sederhana mungkin kita mengetahui bahwa
hujan berawal dari proses evaporasi atau penguapan air yang ada di muka bumi dengan
bantuan sinar matahari. Uap tersebut terbawa ke langit dan membentuk sesuatu
yang disebut awan. Kemudian awan ini bergerak dan berpindah akibat adanya
hembusan angin, awan-awan tersebut lalu saling bertemu, bertindih, dan
bertambah besar. Hingga akhirnya pada satu waktu butiran-butiran air menjadi
semakin berat dan mengalami presipitasi atau jatuhnya air ke bumi.
“Nah, itulah proses terjadinya hujan.”
“Tapi, apakah kau pernah terpikir tentang apa
yang telah dilalui oleh sang air dalam proses hujan?”
“Apakah sesederhana penjelasan yang ada di
atas?”
“Mungkin tidak kawan.”
Kita tau bahwa sang air dipaksa naik ke atas
oleh panasnya sinar matahari, yang dimana kita tidak pernah tau apakah sang air
menginginkan hal itu atau tidak. Bisa jadi sang air tak ingin pergi dan ingin
tetap berada di lautan bersama air-air yang lainnya. Tak sampai disitu setelah
dia naik dan berada di atas, dia kembali dipaksa pergi oleh sang angin, sang
air tidak bisa menentukan arah kemana dia pergi, dia hanya bisa mengikuti
keinginan dari sang angin. Kemanapun sang angin membawanya, dia tak pernah bisa
menolak. Hingga akhirnya ketika sampai di tujuan, dia dijatuhkan ke permukaan
bumi, dan itu mungkin rasanya sakit.
Sang air menempuh jalan yang mungkin tidak dia
inginkan, tapi bagaimana lagi, mungkin itulah jalan yang harus dia lalui.
“Tenang kawan, itu hanyalah cerita air yang ku
buat dari sudut pandang yang lain, sehingga terlihat sang air begitu sangat
menderita. Terlebih lagi, aku belum
menyelesaikan cerita ini.”
Kita lanjutkan ceritanya.
“Ketika sudah sampai di permukaan bumi, apa
yang terjadi pada sang air? “
Sang air menjadi sumber kehidupan, karena adanya
sang air tanaman-tanaman bisa tumbuh, karena adanya sang air semua mahkluk bisa
minum dan bertahan hidup.
Inilah hidup sang air, mungkin dia mengalami
jalan hidup yang tidak dia inginkan, tapi pada akhirnya jalan hidup yang selalu
dia tidak inginkan malah menjadi jalan yang mengantarkannya pada satu titik
dimana dia bisa menjadi berarti bagi setiap mahkluk.
“Maka apakah kau bisa menjamin bahwa jalan
yang selalu kau ingin hindari ada jalan terbaik untukmu?
Kita tidak pernah bisa menjamin kawan, bisa
jadi jalan yang selalu kita hindari adalah jalan yang sebenarnya akan
menjadikan kita lebih berarti.
Hal yang sebenarnya tidak ingin kita hadapi,
hal yang selalu kita berusaha untuk hindari, hal yang kita rasa bahwa itu
diluar batas kemampuan bisa jadi adalah sebuah jalan yang akan mengantarkan
kita pada sesuatu hal yang baik untuk kita.
Apapun yang telah ataupun sedang terjadi,
yakinlah bahwa itu semua adalah yang terbaik. Jalan hidup seringkali tidak
terduga, hal yang bisa kita lakukan hanyalah menerima dan berusaha. Karena kita
tidak pernah tau manakah yang sebenarnya terbaik untuk kita.
Komentar
Posting Komentar