ENZIM PTIALIN


Hanyalah sebuah kertas polos sebelum kau tulisi, dan akan selamanya jadi kertas kosong jika tidak kunjung kau tulisi. Ketika melihat lembar bersih itu, rasa malaslah yang yang pertama terlintas dipikiranku.

“Apa yang harus di tulis?” Sebuah pertanyaan pengekang sang pena untuk bergerak.

“Belum saatnya aku menulis” Ungkapan yang mencegah tangan untuk memegang sang pena.

“But, I will not make the paper stay blank!”

Selama kau tidak membiasakan dirimu, maka selamanya kau takan terbiasa. Memang, mengawali seringkali adalah hal yang paling sulit, rasanya tidaklah enak. Tapi kawan, mungkin gerak pertamamu itu seperti nasi,  rasanya hambar di awal, tapi ketika kau mengunyahnya, lama-kelamaan akan muncul rasa manis. Ingatlah, akan ada hasil yang manis ketika kau mau memulai dan terus menerus berjuang. 

Percayalah pada enzim ptialin dalam ludah yang mengubah karbohidrat dalam nasi menjadi glukosa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Sastra Cinta dan Senjata (Jrx & Nora)

Pemandu Wisata

DUA BAJINGAN DAN SATU LUGU