Postingan

Lirik Sastra Cinta dan Senjata (Jrx & Nora)

Kala senja ingin menyaksikan akhir kita Api asmara menyala mengalahkan gulita Selamanya Tiada aksara yang tak bisa jadi senjata Dan tiada belantara yang kan menyesatkan kita Disinilah aku berdoa sgala yang terbaik untuknya Disinilah aku berserah disaksikan rayanya semesta Dan tegarlah sayang Sambut hari barumu dengan cinta Dan berpijar terang anggun bersama angkasa Kau takkan pernah berjalan sendiri Kaala sastra membara mewujudkan merdeka Malaikat datang tuk bisukan para penggoda Disinilah aku berdoa segala yang terbaik untuknya Disinilah aku berserah disaksikan rayanya semesta Dan tegarlah sayang Sambut hari barumu dengan cinta Dan berpijar terang anggun bersama angkasa Kau takkan pernah berjalan sendiri Ribuan puisi temani langkahku menuju tempat yang pasti Jutaan doa memayungi mimpi besarmu Cobaan datang badai kan menerjang Jangan pernah menyerah sayang Tangguh, tetaplah berjuang Sayang ku selalu disini Sayang, berj...

BATAGOR

Siapa sangka sebatas batagor bisa membiarkan pelajaran yang begitu berarti. Hari kamis ketiga di bulan Maret, aku pulang menuju kampung halaman, hari itu mata kuliah hari Jumat ditarik dan dibahas singkat, sehingga hari Jumat berhargaku menjadi libur. Aku berangkat sore sekitar jam 17.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor kesayangan yang telah menemaniku selama sekitar empat tahun lebih.   Ada hal yang selalu harus kau ingat ketika akan bepergian “Janganlah lupa lupa panaskan motormu!” Kepulanganku sama seperti kepulangan yang biasanya, tapi yang membedakan kepulangan di hari itu adalah hasrat yang terbersit dalam pikiranku untuk membeli batagor. Aku sedang berpuasa di hari itu, ketika adzan berkumandang, aku menepi sejenak dan membuka makanan yang telah aku bawa sebelumnya, sambil menatap langit senja yang menawan aku pun menikmati satu onde-onde dan satu risoles yang sebelumnya aku minta dari suatu masjid. Setelah selesai menyantap, aku pun kembali melanjutkan perjalana...

Pemandu Wisata

~Hilang Hari itu semuanya terlihat seperti biasanya, senja sebagai sekat antara siang malam mulai pudar dan menghilang, perhiasan langit pun mulai tampak, manik yang berjumlah ribuan dan sebuah pin bulat kuning menyala tersemat indah di dada angkasa. Seperti biasanya lagi, para manusia yang lelah bekerja di siang hari memanfaatkan saat sunyi itu untuk beristirahat, proses itu kami sebut "tidur". Seperti mahkluk kebanyakan, aku pun melakukan proses diam tak melakukan apa-apa tersebut (tidur). Sampai ketika ku terbangun ternya hari masih gelap, dan ku putuskan untuk tidur kembali. Untuk yang kedua kalinya aku terbangun, dan tak ku lihat ada cahaya bersinar di jendelaku, "Oh ini masih malam ternyata. Dan ketiga kalinya aku terbangun lagi, terdengar suara beberapa orang berteriak histeris. Terperanjat dari tempat tidurku, segera ku berlari keluar tuk melihat apa yang terjadi. Dan ternyata hari masih gelap. Tapi tunggu dulu, ada yang aneh, segera ku be...

DUA BAJINGAN DAN SATU LUGU

Sebetulnya sudah terlambat satu hari bagiku untuk menulis ini, tapi daripada ini menjadi lebih terlambat, atau bahkan tidak terlaksana, akan kutulis ini sekarang. Kemarin aku mendapatkan hal yang sangat berharga, kau mau tau apa itu? Yaitu kepercayaan diri untuk tidak selalu bermain dalam bayangan. Kata “ Terimakasih ” kutuliskan untuk disampaikan kepada dua manusia bajingan dan satu manusia lugu yang telah memberiku hal berharga ini. Ketiga manusia gila ini kemarin memberiku pujian atas tulisanku, hal yang bisa dikatakan sepele, tapi berdampak besar padaku. Pernahkah kau memikirkan tentang dampak dari setiap perkataan yang kau ucapkan, perbuatan yang kau lakukan, atau tulisan yang kau bagikan? Ketahuilah, itu berpotensi mempengaruhi orang lain. Seperti hal yang dilakukan oleh tiga temanku yang tadi, mereka hanya mengucapkan kata terimakasih, tapi itu memberi dampak yang besar padaku. Hal kecil dapatlah berdampak besar, seperti kata pepatah yang kurang lebihnya seperti in...

ENZIM PTIALIN

Hanyalah sebuah kertas polos sebelum kau tulisi, dan akan selamanya jadi kertas kosong jika tidak kunjung kau tulisi. Ketika melihat lembar bersih itu, rasa malaslah yang yang pertama terlintas dipikiranku. “Apa yang harus di tulis?” Sebuah pertanyaan pengekang sang pena untuk bergerak. “Belum saatnya aku menulis” Ungkapan yang mencegah tangan untuk memegang sang pena. “But, I will not make the paper stay blank!” Selama kau tidak membiasakan dirimu, maka selamanya kau takan terbiasa. Memang, mengawali seringkali adalah hal yang paling sulit, rasanya tidaklah enak. Tapi kawan, mungkin gerak pertamamu itu seperti nasi,   rasanya hambar di awal, tapi ketika kau mengunyahnya, lama-kelamaan akan muncul rasa manis. Ingatlah, akan ada hasil yang manis ketika kau mau memulai dan terus menerus berjuang.  Percayalah pada enzim ptialin dalam ludah yang mengubah karbohidrat dalam nasi menjadi glukosa.

PRAKATA

Ku tulis ini sebagai awal menembus keterbatasan. Sebagai seorang yang memiliki banyak harapan dan keinginan, disertai ketakutan akan semua hal yang dicanangkan tidak akan terwujud. Aku berusaha untuk mempercayakan hal ini kepada orang lain, percayakan pada siapa? Pada kamu lah salah satunya, dan semoga bukan satu-satunya. Sebelumnya maaf, sudah kita tahu bahwa pendapat seseorang akan lebih diperhitungkan dan didengar jika orang yang mengeluarkan pendapat adalah orang yang berpengaruh, atau orang yang telah memiliki bukti nyata dalam kehidupannya. Sekarang, disini posisi ku sang penulis tidak memiliki apa-apa untuk lebih membuat pendapatnya dapat diperhitungkan dan didengar. Tapi aku mohon, ada sesuatu yang ingin ku percayakan, maka hapuslah sejenak anggapan tersebut. "Karena kemungkinan terburuk ketika ku gagal, ku harap kamu bisa berhasil."

UTS

Kuhentikan sejenak aktifitas yang sebenarnya ini menentukan sekali IPK ku, belajar untuk UTS besok sungguhlah menbosankan, lebih baik membuat tulisan curhatan yang kuharap bisa sedikit banyaknya memberimu sesuatu. Tentang hal yang kuperjuangkan, aku ingin setiap orang baik yang berusaha dapat mendapatkan hasil yang sepadan. Pernahkah kau melihat sejenak ke luar sana? Melihat kearah rah orang-orang yang berusaha untuk tetap berjuang, berlelah-lelah, tak peduli itu dalam panasnya sinar matahari, ataupun dinginnya angin malam,   dengan melupakan waktu tidur 8 jam yang dibutuhkan manusia. Kawan, berada di titik puncak setinggi apapun kau, akan selalu ada hal yang harus diperjuangkan, dunia ini terlalu sempit untuk kau jadikan pemuas egomu yang takan pernah ada habisnya itu. Sadarilah tentang indahnya senyuman oranglain yang merasa senang dengan karena manfaat yang kita berikan. Aku masih belajar, berbicara bukan berarti aku sudah melakukannya, aku hanya tak ingin menungg...